Kefanaan Dunia

Bacalah dengan seksama untuk memperoleh hasil yang memuaskan.

Kefanaan Dunia
Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh
                Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah senantiasa memberikan kita kehidupan yang merupakan kesempatan bagi kita untuk senantiasa beribadah kepadanya, serta kenikmatan kesehatan, kesempatan, iman dan islam yang membawa kita untuk berkumpul di mesjid ini dalam upaya untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Begitu juga marilah kita panjatkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Rasulullah SAW yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam beribadah serta mencari ketenangan untuk kehidupan kita di dunia ini.
Hadirin hadirat kaum mulimin dan muslimat yang di rahmati Allah SWT…
                Pada kesempatan ini saya hendak menyampaikan beberapa penjelasan tentang kefanaan dunia ini. Adapun setidak-tidaknya dapat memberikan kita pikiran agar kita tidak terjerumus kepada kemaksiatan dan tergoda dengan hiasan dunia ini. Dunia merupakan tempat yang disana tidaklah kita bisa mendapatkan kebahagiaan mutlak dan begitu pula kesedihan mutlak. Orang yang kita lihat bahagia dengan dunianya tapi menurutnya tidaklah lagi bahagia, sebagai contoh misalnya: orang yang memiliki banyak harta misalnya mobil yang silih berganti, rumah yang mewah, makan dan minum yang tidak kekurangan. Namun apa, tidak jarang mereka juga ada kesedihan misalnya menderita suatu penyakit , tidak punya keturunan, atau keluarganya broken home. Begitu pula yang lainnya, orang yang sehat, punya banyak keturunan, lengkap keluarganya namun dalam hidupnya dia mengalami kesusahan dalam mencari nafkah. Ini semua menunjukkan bahwa di dunia ini tidaklah ada orang yang mendapatkan kebahagiaan mutlak atau kesedihan mutlak. Dimana kita bisa mendapatkan kebahagiaan mutlak tersebut??? Yaitu jawabannya ialah di akhirat…
Dunia merupakan tempat yang fana dan dunia hanyalah tempat ujian bagi manusia. Maka dari itu kita hendaknyalah tidak tergoda dengan kenikmatan dunia, akan tetapi kita harus tergoda dengan kenikmatan mutlak di akhirat. Ilmu pengetahuan masa ini telah menemukan teori baru tentang dunia. Yaitu segala yang kita rasakan didunia ini hanyalah terjemahan dari otak kita. Apa yang kita lihat misalnya sebuah roti, roti yang kita lihat dengan mata kita itu dapat kita katakah roti apabila otak kita memikirkan bahwa itu roti, sewaktu kita melihat dimata kita bayangan benda tersebut ditangkap di bagian yang namanya retina yang berada dalam mata, di retina bayangan tersebut di jadikan sinyal-sinyal listrik dan disalurkan ke saraf mata dan diteruskan ke otak. Di otak kita selanjutnya sinyal listrik tersebut di terjemahkan benda apa yang kita lihat. Jadi, apa pun yang kita lihat dan kita rasakan dengan panca indera kita itu semua hanyalah terjemahan dari otak kita. Dunia merupakan terjemahan otak kita. Jadi di dunia ini hanya fatamorgana yaitu pikiran kita akan sesuatu objek. Dapat dikatakan apa yang kita rasakan di dunia sama hal nya sebuah mimpi bagi kita. Dalam surah Al – Isra’ ayat 60 Allah SWT berfirman:

Yang artinya: 60. Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia." Dan Kami tidak menjadikan mimpi[859] yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran[860]. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
Disini Allah SWT menjelaskan bahwa segala hal yang kita alami d dunia ini ialah sebuah ujian bagi manusia. Mimpi adalah terjemah dari kata Ar Ru'ya dalam ayat ini maksudnya ialah mimpi tentang perang Badar yang dialami Rasulullah s.a.w. sebelumnya peristiwa perang Badar itu terjadi. Banyak pula ahli-ahli tafsir menterjemahkan kata ar ru'ya tersebut dengan penglihatan yang maksudnya: penglihatan yang dialami Rasulullah s.a.w. di waktu malam Isra dan Mi'raj.
Mimpi ialah penglihatan yang kita rasakan dari pikiran kita. Dan di dunia ini merupakan segala pikiran kita tentang suatu hal. Saat kita memegang sebuah benda misalnya kita merasakan bahwa benda itu kasar atau halus ialah saat kita menyentuhnya. Kita menyentuh benda tersebut ialah dengan indera sentuh kita yaitu kulit kita. Saat kulit menyentuh benda disaat itu pula di bagian kulit kita terjadi proses perubahan sentuhan tadi menjadi sinyal-sinyal listrik yang selanjutnya disalurkan melalui saraf menuju ke otak kita. Dan sama hal nya dengan mata tadi otak akan menterjemahkan sinyal tersebut menjadi keterangan apakah kasar atau halusnya benda yang kita sentuh tadi. Sama hal nya kita dalam mimpi saat tidur, kita pernah mimpi terjatuh, mimpi tertabrak, mimpi berlari, mimpi dipukul orang dan lain sebagainya misalnya. Di mimpi tersebut kita benar-benar merasakan segala kejadiannya. Misalnya saat kita terjatuh dari tempat tinggi dalam mimpi kita. Maka saat itu pula hati kita gemetar ketakutan, disaat itu pula kita merasakan sakit, atau saat mimpi ternggelam misalnya disaat itu pula kita merasakan sesak nafas, dan lain sebagainya. Mimpi tersebut sebenarnya tidaklah terjadi secara nyata, namun segala yang kita rasakan dalam mimpi tersebut terasa nyata bagi kita. Nah, begitu jua dunia ini… apa yang kita rasakan, kita cium, kita lihat, kita sentuh, kita kecap itu hanyalah terjemahan otak kita. Segala yang kita lihat itu hanyalah kefanaan, fatamorgana, hanyalah cenda gurau belaka. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Hadiid ayat 57:

Yang artinya:
20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Disini Allah SWT menjelaskan bahwa kehidupan di dunia merupakan permainan belaka, merupakan hanya cenda gurau belaka dan di dunia hanya suatu kesenangan yang menipu. Bukanlah kesenangan yang sebenar-benarnya kesenangan yang akan kita dapatkan di kehidupan akhirat. Di dunia kita hanya di uji ketakwaan kita, kita di uji keimanan kita kepada Allah SWT.
Dunia tidaklah terpuji dan pula tidaklah tercela, namun kehidupan di dunia akan terpuji bila di bawakan keimanan kepada kehidupa akhirat…
Bila keimanan kepada akhirat kita kuatkan dalam kehidupan kita didunia maka kita insya Allah akan memperoleh ketenangan di kehidupan kita di dunia. Karena tujuan seorang muslim sejati ialah bukan kehidupan dunia namun kehidupan akhirat. Dunia hanyalah fatamorgana, dunia ini hanyalah permainan belaka, dunia ini hanyalan kesenangan yang menipu. Maka dari itu kita hendaknya tidak tergoda dengan kesenangan dunia. Karena apapun yang kita peroleh di dunia akan kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak…
Seandainya saya memiliki banyak harta di dunia, maka setiap harta yang saya miliki di dunia akan dtanyakan dan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak, darimana dapatnya harta tersebut? Dibelanjakan untuk apa harta tersebut? Dan lain sebagainya. Setiap detail apa saja yang kita miliki di dunia akan ditanyakan secara adil dan tidak aka nada yang dirugikan. Bila di dunia kita berbuat kemaksiatan maka setiap kemaksiatan tersebut akan dihitung sedetail-detailnya, begitu pula kebajikan setiap kebajikan tersebut akan dihitung sedetail-detailnya. Dan tidak akan ada yang dirugikan sedikitpun.
Kaum muslimim muslimat yang dirahmati Allah SWT…
Kehidupan dunia merupakan kehidupan yang sebentar, kita hidup di dunia tidaklah hanya secuil waktu yang teramat sedikit dibandingkan dengan di akhirat yang tidak ada waktunya, dimana di akhirat kita akan kekal dan abadi. Janganlah kita tergoda dengan kehidupan yang secuil waktu ini dengan kemaksiatan, jangalah kita korbankan kehidupan yang kekal kita dengan kehidupan yang hanya sebentar saja di dunia, namun bila kita berbuat maksiat maka kita akan kekal menderita di akhirat. Bila kita berbuat kebajikan maka kita akan kekal bahagian di akhirat. Marilah kita korbankan dunia kita untuk kebajikan bukan kemaksiatan agar kita menperoleh kehidupan akhirat yang lebih baik di banding kehidupan akhirat.
Demikianlah dapat saya sampaikan, mengingat waktu mohon maaf atas segala kekurangan. Wabillah hi taufik wal hidayah
Wassalamualaikum warrohmatullahi wabaro katuh…





Sungguh kehidupan ini penuh dengan teka-teki. Misteri kehidupan ini hingga saat ini bagi sebagian orang masih menjadi misteri. Namun, bagi kita yang merupakan umat beragama dengan kepercayaan dan keyakinan yang penuh yakin akan adanya kehidupan kekal setelah kehidupan di dunia ini yaitu kahidupan di alam akhirat. Islam merupakan agama yang terakhir dari peradaban manusia dan Islam merupakan ajaran agama yang paling baik dan sempurna dibandingkan ajaran agama lain. Di dalam Islam terdapat suatu kitab suci yang merupakan kitab penuntun ke dalam arah ketentraman dan kebaikan antar sesame manusia. Tetapi, akhir-akhir ini umat manusia pada berburuk sangka pada umat Islam. Mereka menyangka bahwa Islam merupakan ajaran agama yang keras dan ekstrem, padahal itu semua merupakan akal-akalan mereka saja agar terhindar dari kenyataan bahwa Islam merupakan agama yang terbaik.
Kesucian merupakan sikap yang di junjung tinggi dalam ajaran Islam. Kebersihan dan sopan santun merupakan akhlak suci dalam ajaran Islam. Islam tidak memaksakan manusia untuk memeluknya namun Islam dating bila manusia itu sadar bahwa memang agama Islamlah agama yang benar. Sebelum melakukan ibadah sholat Islam menganjurkan umatnya untuk berwudhu terlebih dahulu untuk menjaga dan melatih kebersihan dalam segi-segi kehidupan. Ini menunjukkan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Dalam melakukan sholat seluruh umat Islam diperintahkan oleh Allah SWT menghadap pada satu tujuan yaitu kakbah yang terdapat di Saudi Arabia. Ini bukan berarti agama Islam beribadah menghadap kakbah akan tetapi Islam memenuhi perintah Allah SWT untuk bersatu dengan satu tujuan dan ketertiban serta kerapian dalam beribadah sholat. Dengan adanya tujuan kiblat maka pada waktu datangnya sholat seluruh umat islam akan rapi menghadap Allah SWT dengan sama-sama menghadap ke patokan sujud yaitu kakbah. Begitu indahnya Islam dan Islam memang agama yang sempurna. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk menyembah patung atau berhala dalam beribadah akan tetapi Islam dalam beribadah selalu dengan penuh keyakinan menghadap Sang Pencipta yang tidak tampak secara indrawi namun dapat dirasakan dengan hati keberadaanNya. Dengan demikian, dalam melaksanakan ibadah umat Islam akan merasa bahwa dimana saja Allah SWT aka nada disampingNya bahkan akan selalu mengawasiNya.

Sepatutnyalah kita sebagai umat Islam bangga akan agama yang kita yakini ini bukan sebaliknya kita dengan rela mengorbankan akidah kita dengan sejumlah harta dunia yang sesaat. Sekarang jaman sudah semakin parah bahkan jika seandainya tidak ada lagi agama Islam di dunia ini maka keadaan dunia ini akan hancur dengan akidah yang terperosok. Alhamdulillah… pada ustad-ustad dan para alim ulama senantiasa selalu menyampaikan nasehat-nasehat dan penjelasan terus-menerus akan ajaran kehidupan ini berdasarkan akidah Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kendala Nissan X trail susah hidup

soal persiapan UAN Fisika Terbaru

Analisis Rangka Batang dengan Menggunakan Metode Matrik